Text
Faktor Resiko Pemberian MP-ASI Pada Bayi Di Wilayah Kerja PTD Kesehatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi
Resiko pemberian Makanan Pendamping ASI sebelum usia 6 bulan akan mengakibatkan gangguan kesehatan anatara lain obesitas, alergi terhadap zat gizi yang terdapat dalam makanan, zat-zat adiktif, zat pewarna dan pengawet yang tidak diinginkan dan pencemaran dalam penyimpanan. Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) kepada bayi sebelum usia 6 bulan masih banyak dilakukan di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Tahun 2019 di UPTD kesehatan Puskesmas Benai masih terdapat 70 bayi yang diberikan MP ASI secara dini saat bayi berusia 0-6 bulan. Jenis Penelitan ini adalah Penelitian kualitatif dengan Pendekatan Cross Sectional. Teknik Pengambilan Sampel adalah accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 31 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.Dari 31 responden yang sebagian besar responden sudah tidak memberikan MP ASI pada bayi usia 0-6 bulan yaitu sebanyak 21 orang (67,7%) sedangkan yang masih memberikan MP ASI ada 10 orang (32,3%). Hasil Analisa Bivariat berdasarkan uji Chi Square. Ada hubungan antara faktor Sikap dengan Pemberian MPASI pada bayi usia 0-6 bulan dengan nilai p value = 0,000, jadi faktor sikap beresiko terhadap pemberian MPASI pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah UPTD Kesehatan Benai. Ada hubungan antara faktor Pengetahuan dengan Pemberian MPASI pada bayi usia 0-6 bulan dengan nilai p value = 0,000 dan Ada hubungan antara faktor Sumber Informasi dengan pemberian MPASI pada bayi usia 0-6 bulan dengan nilai p value = 0,007. Diharapkan pada petugas kesehatan di wilayah kerja UPTD Kesehatan Benai untuk mensosialisasikan MPASI, dengan memberikan pengetahuan tentang MPASI, resiko apa bila diberikan secara dini, dan kapan MPASI boleh diberikan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain